Sabtu, 16 Oktober 2010

(mungkin) piLihan lain...

Tanggal 10 oktober.....
**akhirnya setelah ngantri, bisa pinjem GIE...patungan sama puspita...karena dulu ndak mudheng, sekarang apa salahnya nonton lagiiii...
Nekad..mulai nonton jam setengah sepuluh...bnar2 tidur jam setengah tiga...dan besoknya kuliah jam set8...hasilnya, waktu pagi samasekali g ada yang masuk di kuping...takpapa-takpapa

Inilah hebatnya media film. Kita bisa tahu setting cerita sedemikian personal. Jakarta yang supersibuk dan "galak" seperti bayangan generasi-generasi kita, lebih terlihat "ramah", dengan rumah-rumah padat penduduk, toko-toko lama, pedagang kaki lima yang masih berbaju tradisional...semuanya bertujuan membantu kita menvisualisasikan bagaimana sih Jakarta pada mid 60's (?).

Dari luar Gie kecil (Jonathan Mulia) sama kok dengan anak-anak seusianya, sekolah jalan kaki, nongkrong di gardu jaga, punya hewan peliharaan, dsb...tapii, jika mau lebih teliti ada yang beda, dia suka baca
Menurut sumber-sumber yang bisa diakses di Internet maupun dari buku Catatan Seorang Demonstran (CSD) Gie memnag sudah mewarisi kegemaran menulis dari orangtuanya. Ayah Gie Soe Lie Piet (Salam sutrawan) adalah redaktur berbagai media cetak pada tahun 1940, buku-bukunya pun banyak.. Di film terlihat dia membaca banyak karya sastra dalam negeri maupun luar negeri sekaliber Toltstoy maupun MArx (maaf kalau salah eja)
Jadi mikir(??) Umur Segini sudah baca apa saja ya aku?? Bacaan yang mengembangkan pola pikir...Sudah agak telat si...tapi daripada TIDAK sama sekali...Semuanya kan pilihan...Dulu jika berhadapan dengan pertanyaan: bagaimanana menggolongkan mahasiswa, jika dikaitkan dengan partisipasi politik. JAwabanku cuma DUA : Mereka yang apatis serta mereka yang kritis dan termasuk golongan para aktivis yang berkecimpung langsung di dunia politik kampus. Tapi setelah menonton Gie, dan seperti juga yang telah kubaca di CSD ada satu golongan lain yang bebas

Dan sepertinya, unuk semntara iniuntuk saya, pilihan terakhir ini yang terasa paling baik. Golongan ini memang belum atau tidak terjun di politik langsung, tapi bukan berarti apatis...Karena, kita bisa bebas berfikir dan mengungkapkan apapun, murni unutk pembelajaran diri, atau memang sudah idealisme seseorang*.... :D

* tenaaang. saya belum sampai ke tahapan idealisme, karena saya masih dan akan masih terus belajarrr
 

pHie_corNer Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo