Senin, 10 November 2014

difference

setelah berabad abad nggak nulis blog,, hahaha,,
here i am come back,, dengn numpang wifi di perpus orang,, ceilehh
 baca tulisan terakhir geli juga,, ababil banget kesannya,, haha iya lah 2011,, 3 tahun lalu non,,,

but, that's life indeed.. sometimes you need to look back, make pece with them and started creating your future...
purity,, optimism, young and naive,,  mungkin itu beberapa kesan yang bisa terbaca dari coretan blog ku,,, and now everything seems different..  ah ya,  dulu mungkin khas romantisme kuliah strata 1, idealisme lah, eksistensi lah,, but now dude, you'll face more complex, greyish area of your mind and life,,.. dan oh sempat-sempatnya nulis blog ditengah lautan tugas paskasarjana yang ih waw..
that's my life, choice and everything,, yak ketimbang nulis di sosmed jugak (2011 belum terlalu booming sih),, malah nanti jadi mispersepsi,, males ah,,, hahaa,,

tadi iseng buka FB, ada tautan di akun teman yang lewat di timeline tentang kristenisasi dalam acara car free day di jakarta. entah, aku juga tak ada niat membukanya,, tapi dari kome
n-komen yang sempat dibuka oh rasanya seperti gabungan dari deja vu, dan perasaan terasing entang oleh apa. ada satu komentar yang berusaha menengahi yang menarik bagi saya,, teringat twitter di salah satu akun anonim yang kira-kira seperti  ini : "  islamisasi bolehlah, namun kristenisasi jangan". saya bukan liberal, juga bukan konservatif atau apa,, saya awam dan mendapat pelajaran agama layaknya anak-anak lain di sekolah negeri. namun sekarang mungkin dalam fase melihat mengkritisi dan memahami teks yang ada di realitas keseharian saya.  saya merasa seperti jika pembicaraan sepperti itu justru mengiris hati saya sebaga seorang muslim,. entah apakah misi itu salah atau saya yang salah, tapi saya yakin kita bersaudara,,, malah dengan mengenal dekat teman teman atau bahkan kerabat yang berbeda agama saya merasa seperti berdiaolg denganNya sendiri.

apakah segala klaim, penyesatan dan semuanya itu memang membela agama saya. siapakah yang sebenarnya di bela? akidah mungkin? bagi saya kok tidak seperti itu. paman, bibi, dan sepupu sepupu tiap minggu mengunjungi gereja, namun bapak dan keluarga justru ke masjid, tapi realitanya lebih dari itu. jadi bagi saya pembicaraan itu tidak saja sensitif tapi juga kontemplatif. that just my private opinion, and not intended to violent other people perspective. Tuhanku membuat agama menjadi bervariasi bukan tanpa sebab kan? :)

0 comments:

Posting Komentar

 

pHie_corNer Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo